

BEKASI, Bidik86News.com
Dalam rangka Musyawarah Warga Karang Taruna (MWKT) Desa Karangreja masa bakti 2025–2030, kegiatan pemilihan ketua Karang Taruna Desa Karangreja dilaksanakan di aula Kantor Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (23/02/2025).
Acara musyawarah ini dihadiri oleh panitia MWKT Kecamatan Pebayuran, Ipda Roby (Bhabinkamtibmas Desa Karangreja), Hamdan Bule (Ketua OKK Karang Taruna Kabupaten Bekasi), Subki (Ketua BPD Karangreja), perangkat desa Karangreja, serta para tokoh pemuda Desa Karangreja.
Dalam pemilihan ketua Karang Taruna Desa Karangreja, proses berlangsung melalui sistem voting karena terdapat dua kandidat, yaitu, Ade Tian dan Nirwansyah
Sesuai keputusan kepengurusan Karang Taruna Kecamatan Pebayuran, jumlah hak pilih ditentukan sebanyak 15 orang, terdiri dari 14 hak pilih perwakilan pemuda dari masing-masing RT/RW dan 1 hak pilih dari perwakilan Karang Taruna Kecamatan Pebayuran.
Dalam proses voting, dari 15 suara yang masuk, hanya 14 suara yang sah karena satu suara dinyatakan blanko oleh pemilih dari tingkat kecamatan untuk menghindari persepsi keberpihakan. Dari total 14 suara sah, Ade Tian memperoleh 9 suara, sementara Nirwansyah mendapatkan 5 suara.
Dengan demikian, berdasarkan hasil voting, Ade Tian resmi terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Desa Karangreja masa bakti 2025–2030.
Dalam kesempatan ini, Ade Tian menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan.
“Alhamdulillah, saya diberikan amanah untuk menjadi Ketua Karang Taruna Desa Karangreja. Ke depannya, saya akan membangun sinergitas dengan semua unsur dan merangkul seluruh pemuda di Desa Karangreja agar ikut andil dalam kepengurusan Karang Taruna,” ujarnya.
Ade Tian juga berharap agar seluruh elemen di Desa Karangreja dapat bekerja sama dalam membangun sinergi untuk kemajuan bersama.
“Saya mohon dukungan dari semua rekan-rekan dalam menjalankan tugas dan amanah ini,” tambahnya.
Acara musyawarah Karang Taruna Desa Karangreja masa bakti 2025–2030 berlangsung aman dan kondusif. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama serta jabat tangan sebagai simbol kebersamaan.
(Kobirudin)
