Musrenbang Jatisari: Usulan Pembangunan Puskesmas, Infrastruktur, dan Solusi Sampah

bidiknew | 12 Februari 2025, 09:55 am | 269 views

KARAWANG, Bidik86News.com
Kecamatan Jatisari menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karawang untuk tahun anggaran 2025-2026. Acara yang berlangsung di Aula Kecamatan Jatisari pada Rabu (12/02/2025) ini mengangkat tema pembangunan yang berfokus pada penguatan potensi unggulan Kabupaten Karawang.

Musrenbang tersebut dihadiri oleh Camat Jatisari, Tri Warakanti, S.STP., M.Pd., para kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), pendamping desa, Karang Taruna Kecamatan Jatisari, serta perwakilan dari Bappeda, Dinas PUPR, PRKP, KUA, dan Polsek Jatisari.

Dalam forum tersebut, Kepala Desa Kalijati yang juga Ketua PAPDESI, Deny Supriyatna, SE., menyoroti kondisi Puskesmas Jatisari yang sudah berdiri selama 39 tahun namun belum pernah mendapatkan pembangunan yang layak.

“Puskesmas Jatisari ini sudah 39 tahun berdiri, kondisinya saat hujan bocor, dan pelayanannya menjadi tidak memadai. Dari 14 desa di Kecamatan Jatisari, 10 desa mengandalkan puskesmas ini. Kami berharap pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat bisa segera mengintervensi dan merealisasikan pembangunannya,” ujar Deny.

Selain itu, Deny juga menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian dan infrastruktur desa. Menurutnya, konsep swasembada pangan yang digaungkan pemerintah harus diimbangi dengan ketersediaan alat dan sarana pendukung yang memadai.

“Jangan hanya bicara swasembada pangan jika alat di bawahnya tidak memadai. PPL dan UPTD harus berfungsi bukan hanya secara struktur, tapi juga dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,” tambahnya.

Deny juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung perekonomian desa, serta memastikan pendidikan bagi anak-anak di wilayahnya bisa tetap berjalan.

“Kami berharap kepemimpinan Bupati H. Aep Saepuloh dapat merealisasikan pembangunan yang tertunda selama beberapa tahun terakhir. Mulai dari jalan, sampah, hingga sektor pendidikan yang harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Isu lain yang mendapat perhatian dalam Musrenbang ini adalah pengelolaan sampah di Kecamatan Jatisari. Kepala Desa Cirejag, Dadang Supriatna, menjelaskan bahwa desanya telah menjadi pusat penerimaan sampah dari seluruh kecamatan.

“Saat ini alat-alat pengolahan sampah sudah memadai, berkat dukungan Bupati H. Aep Saepuloh. Tinggal bagaimana pemerintah desa memiliki kemauan untuk mendukung kebersihan di lingkungannya masing-masing,” ungkap Dadang.

Ia juga menambahkan bahwa TPST di wilayahnya sudah memiliki sistem pengolahan sampah yang cukup baik, termasuk daur ulang menjadi bahan organik dan RDF, serta pembakaran untuk sampah yang tidak bisa diolah.

“Sampah yang tidak bisa diolah dibakar, abunya hanya sekitar satu ember per mobil truk sampah. Kami berharap desa-desa lain juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pengelolaan sampah,” lanjutnya.

Dadang menekankan bahwa tantangan terbesar dalam pengelolaan sampah bukan pada fasilitas, melainkan kebiasaan masyarakat yang masih sulit diubah. Oleh karena itu, ia mendorong agar setiap desa membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk menangani kebersihan lingkungan.

“Mudah-mudahan, dengan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup, Bupati, dan Kecamatan, masalah sampah di Jatisari bisa teratasi dengan baik,” pungkasnya.

Dengan berbagai usulan dan permasalahan yang diangkat dalam Musrenbang ini, diharapkan pembangunan di Kecamatan Jatisari dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Karawang diharapkan dapat menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan dalam forum ini untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

(MUL)

 

Berita Terkait